JAKARTA (detikgarudaperkasa.com) – Bencana banjir yang melanda Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara pada Minggu (25/8/2024) pukul 03.00 WIT ini disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi, dengan curah hujan mencapai 100 milimeter (mm) per hari, menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Banjir di Ternate tersebut mengakibatkan terputusnya jalan nasional dari dan menuju Kelurahan Rua serta kerusakan infrastruktur sumber daya air, termasuk tertimbunnya satu unit pos curah hujan hidrologi oleh sedimen dan terputusnya satu unit jaringan pipa air baku.
Menyikapi hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya membuka kembali akses jalan nasional dan membersihkan material debris yang menutupi jalan.
“Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara telah melakukan tanggap darurat dengan memobilisasi alat berat berupa 3 unit excavator dan 4 unit dump truck ke lokasi banjir,” ujar Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen Sumber Daya Air PUPR, Muhammad Adek Rizaldi, dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (27/8/2024).
Selain itu, BWS Maluku Utara juga telah menyiagakan 30 personil dalam tim reaksi cepat di lokasi bencana serta menyediakan bahan banjiran berupa bronjong untuk persiapan antisipasi kemungkinan banjir susulan. Bantuan bahan pangan juga diberikan kepada para korban.
Kepala BWS Maluku Utara, Kalpin Nur, mengatakan bahwa rencana rehabilitasi dan rekonstruksi akan mencakup pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas publik, perbaikan prasarana yang rusak, pembersihan lingkungan, serta evaluasi implementasi kebijakan program untuk perbaikan di masa mendatang.
“Untuk mencegah banjir serupa di masa depan, kami merencanakan infrastruktur pengendalian banjir dan sedimen berupa check dam dalam beberapa seri,” ujar Kalpin.
Untuk mempercepat upaya tanggap darurat, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara juga memobilisasi satu unit excavator dan 4 unit dump truck. Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara juga menyediakan 4 unit hidran yang ditempatkan di dua lokasi, yakni lokasi pengungsian dan area yang terdampak banjir, serta memobilisasi dua unit mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi para korban.
Di sektor perumahan, Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku Tengah tengah menyiapkan rencana pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana. Koordinasi dengan Pemerintah Kota Ternate sedang dilakukan terkait ketersediaan lahan untuk relokasi rumah warga yang terdampak banjir, yang mencapai 32 rumah.
Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan Basarnas untuk mendukung pencarian korban meninggal dan penanganan lanjutan pasca-bencana.
sumber: infopublik.id