KABUPATEN BEKASI (detikgarudaperkasa.com) – Sobat BN Holik, Relawan Teman Bang Sarjan (TEBAS), Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA) dan Tajul Munir Mahdi (TM 2), menyapa ratusan warga masyarakat yang ada di Perumahan Bumi Anggrek Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara (Tamara) dan sekitarnya, Sabtu (2/10/2024).
Warga masyarakat terlihat berbondong-bondong mengikuti kegiatan Senam Sehat BHF, Cek Kesehatan Gratis, Makan Bakso Gratis dan Doorprize yang disiapkan panitia. Antusiasme masyarakat pun semakin meningkat, setelah Calon Bupati (Cabup) Bekasi BN Holik Qodratullah hadir di tengah-tengah masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari partai koalisi, yaitu Mustakim dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Puji Lestari dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ketua Sobat BN Holik Catur Sugiyarno, dan Ketua Relawan TEBAS Sarjan.
Dalam sambutannya, BN Holik mengaku bersyukur dukungan dari berbagai elemen masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi, terus mengalir menjelang pemungutan suara tanggal 27 November 2024.
BN Holik juga menceritakan mengenai perjalanan karirnya mulai dari Anggota BPD dan Kepala Desa (Kades) Ciantra, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 dari Pakar Pangan, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi pada tahun 2020. Dan sempat terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat di tahun 2024.
“Kabupaten Bekasi hari ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak rintihan dan jeritan dari masyarakat terkait persoalan yang ada. Kabupaten Bekasi adalah daerah kaya, tetapi kenyataannya banyak masyarakat kategori miskin ekstrim,” tegasnya di hadapan ratusan masyarakat.
Melihat kenyataan tersebut, dirinya mengaku terpanggil untuk membenahi Bekasi, setelah mendapatkan kepercayaan dan rekomendasi dari Partai Gerindra untuk menjadi Cabup Bekasi. Dirinya pun siap untuk mendarmabaktikan hidupnya untuk tanah leluhurnya dan warga masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Sebagai bocah Bekasi saya merasa terpanggil bersama-sama masyarakat Bekasi, untuk bahu-membahu membangun Kabupaten Bekasi. Tidak ada namanya warga pribumi atau pendatang, yang ada hanya masyarakat Kabupaten Bekasi,” jelasnya.
Di bidang pendidikan, dirinya merasa prihatin melihat kondisi setiap tahun anak-anak Bekasi kesulitan untuk masuk ke sekolah, karena kekurangan Ruang Kelas Baru (RKB). Bahkan, masyarakat Bekasi hanya menjadi penonton dengan keberadaan kawasan industri.
“Kawasan industri belum bisa menyerap tenaga kerja asal Bekasi. Hal itu terbukti dari angka pengangguran yang sangat besar di Kabupaten Bekasi. Jika terpilih menjadi Bupati, saya akan mewajibkan seluruh perusahaan untuk membuka lapangan kerja bagi bocah Bskasi,” tandasnya. (zal)