Aneh Ada Panti Pijat Plus Plus di Seputaran Harapan Indah, Mengaku Punya Izin

BEKASI (detikgarudaperkasa.com) – Berdasarkan aduan warga, keberadaan tempat pijat WP Massage di kawasan Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, diduga kuat menjadi kedok praktik prostitusi berbalut terapi pijat, membuat lingkungan sekitar semakin resah.

Akhirnya, tim dari beberapa media  melakukan investigasi ke lokasi, dan ketika dikonfirmasi, seorang resepsionis berinisial A justru dengan gamblang memaparkan berbagai layanan yang ditawarkan.

“Kami punya paket lengkap sesuai kebutuhan pelanggan. Mulai dari Rp. 200.000 untuk pijat full body dengan bonus ‘petik mangga’. Kalau mau yang lebih spesial, ada paket Rp. 250.000 yang sudah termasuk handjob,” jelasnya tanpa ragu.

Bahkan, A mengungkapkan adanya paket premium seharga Rp400.000 yang menawarkan layanan yang lebih intim.

“Untuk paket full service, sudah termasuk body massage, layanan plus-plus, sampai ML (Making Love). Durasinya satu jam dan dijamin bersih,” tambahnya sambil tersenyum.

Ketika disinggung soal legalitas usaha, A mengklaim tempat pijat tersebut telah mengantongi berbagai izin, hingga dipastikan aman untuk pelanggan.

“Kami sudah dapat izin lengkap dari Dinas Pariwisata, Kecamatan, sampai Kepolisian. Jadi aman 100 persen, tidak perlu khawatir ada penggerebekan,” ujarnya dengan percaya diri.

Selepas melakukan investigasi, beberapa orang yang mengaku sebagai pihak keamanan sempat mendatangi dan menegur awak media, dan apakah sudah meminta izin ke penguasa wilayah.

“Dari mana mas, sudah minta izin ke penguasa wilayah belum?” papar pria yang mengaku pihak keamanan tersebut.

Namun, setelah dijelaskan ada indikasi prostitusi terselubung, pria tersebut mengaku terkejut dan tidak mengetahui adanya hal tersebut.

“Wah saya tidak tau itu mas, coba nanti saya koordinasi lagi ke pengurus pemilik wilayah, saya di sini hanya sebagai pihak keamanan,” pungkasnya.

Terpantau, hingga saat ini aktivitas di WP Massage masih terus berlangsung seperti biasa, seolah tak ada masalah dengan keberadaan mereka. (Ad)

Editor: Nurul Khairiyah

Anda mungkin juga berminat