KABUPATEN BEKASI (detikgarudaperkasa.com) – LSM Garda Bekasi Korwil Kecamatan Karangbahagia, akan melaporkan dugaan penyimpangan proyek Pengurugan Lapangan Inpres Desa Karangrahayu ke pihak Aparatur Penegak Hukum (APH), karena banyaknya kejanggalan dalam proyek yang menyerap anggaran Rp197.987.200 tersebut.
Ketua Tim Investigasi LSM Garda Bekasi Korwil Kecamatan Karangbahagia, Indra, mengaku sangat miris dengan proyek Lapangan Inpres Desa Karangrahayu, karena proyek pengurugan menggunakan sampah, sehingga menyebabkan kontur tanah menjadi tidak padat dan ambles.
“Kedalaman galian alat berat atau excavator dalam kegiatan pengurugan lapangan inpres tersebut hampir kedalaman dua meter, untuk mengubur sisa – sisa sampah pohon,” tegas pria yang juga warga Desa Karangrahayu ini kepada para awak media.
Indra mengatakan, seharusnya sampah – sampah hasil pembersihan proyek lapangan tersebut dibuang di tempatnya, bukan malah tanah digali oleh alat berat dan sampah – sampah tersebut diurug di lokasi tanah yang digali tersebut.
“Imbas dari penggalian tersebut berpengaruh pada penyempitan lapangan, sehingga lapangan menjadi kecil seperti lapangan futsal. Ditambah lagi dengan pemasangan conblok yang semenjak dimulai sampai dengan pekerjaan hampir selesai, tidak dipasang papan kegiatannya,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Karang Taruna (Katar) Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia, Yadih yang akrab disapa Arab, mempertanyakan proyek Pengurugan dan Paving Block Lapangan Inpres Desa Karangrahayu yang berada di bilangan Kampung Pelaukan tersebut.
Yadih menuding proyek dilakukan tidak transparan dan tidak ada koordinasi dengan jajaran pengurus Karang Taruna Desa Karangrahayu. Dirinya pun sudah memberikan masukan agar pekerjaan proyek dilakukan secara transparan, karena menggunakan anggaran pemerintah.
Proyek Lapangan Desa Karangrahayu sendiri dikerjakan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu proyek pengurugan yang menghabiskan anggaran dana desa kurang lebih sebesar Rp200 juta. Untuk tahap kedua pemasangan paving block dengan anggaran kurang lebih Rp200 juta dan sudah mau selesai. (zal)