Konflik Hebat Israel-Iran: Bom, Serangan, dan Korban Jiwa Terus Bertambah di Hari Ketiga

Tel Aviv/Teheran (detikgp.com) – Konflik antara Iran dan Israel memasuki hari ketiga dengan serangan timbal balik yang semakin brutal. Iran meluncurkan gelombang baru rudal balistik ke Israel pada Minggu malam (15/6), tak lama setelah ledakan besar mengguncang pusat kota Teheran, ibu kota Iran.

Menurut Kementerian Kesehatan Iran, setidaknya 224 orang tewas dan 1.481 terluka sejak Israel memulai serangan terhadap wilayah Iran. Sebanyak 90 persen korban adalah warga sipil, termasuk 70 perempuan dan anak-anak, menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Iran.

Iran meluncurkan rudal ke kota pelabuhan Haifa, menyebabkan langit malam menyala terang. Militer Iran juga memperingatkan warga Israel agar menjauh dari zona militer dan pusat kota. Layanan Darurat Nasional Israel melaporkan 15 orang terluka akibat serangan tersebut.

Radio Militer Israel melaporkan bahwa sebuah bangunan di bagian timur Tel Aviv terkena serangan langsung. Ledakan terdengar jelas di beberapa wilayah perkotaan.

Beberapa jam sebelum serangan balasan Iran, warga Teheran melaporkan adanya ledakan besar di kawasan Niavaran, Tajrish, Valiasr, dan Hafte Tir, yang menghancurkan sejumlah bangunan.

Menurut kantor berita Tasnim, Kepala Intelijen IRGC Mohammad Kazemi dan wakilnya tewas akibat serangan udara Israel, yang diduga menargetkan pusat komando militer di ibu kota.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan serangan udara jarak jauh ke Bandara Mashhad, menghantam pesawat pengisian bahan bakar udara milik militer Iran yang merupakan serangan terjauh sejak konflik dimulai. Selain itu, pangkalan militer di Isfahan dan Shiraz turut menjadi sasaran.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menuduh Israel melakukan ‘serangan brutal dan disengaja’ terhadap gedung Kementerian Luar Negeri Iran.

Sejak awal eskalasi, 13 warga Israel dilaporkan tewas dan 380 orang terluka akibat rudal dan drone yang diluncurkan Iran dan kelompok Houthi di Yaman.

Dalam pernyataan kontroversial, Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa ‘perdamaian akan datang segera’. Bersamaan, ia juga menyatakan bahwa Amerika Serikat siap bergabung dalam konflik jika diperlukan.

Hingga saat ini, status siaga penuh diberlakukan di wilayah udara Israel dan Iran. Masyarakat di kedua negara diminta tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pemerintah masing-masing. (NK)

Anda mungkin juga berminat