Polisi di Tengah Banjir Mengayomi Warga, Menjaga Harapan

JAKARTA (detikgp.com) – Banjir yang kembali melanda kawasan Kampung Melayu, Jatinegara, pada Minggu malam, 6 Juli 2025, membawa dampak signifikan bagi ratusan warga. Air luapan Sungai Ciliwung merendam permukiman warga hingga mencapai ketinggian hampir dua meter di beberapa titik.

Di tengah kondisi darurat tersebut, kehadiran aparat kepolisian bukan hanya dalam kapasitas pengamanan, tapi juga menjadi bagian dari garda terdepan dalam penanganan kemanusiaan.

Jalan Kebon Pala II dan Jalan Tanah Rendah menjadi wilayah paling terdampak. Tingginya debit air memaksa warga mengungsi ke dua titik aman, yaitu SDN Kampung Melayu 01 dan Masjid Jami Ittihadul Ikhwan RW 08. Total 294 jiwa kini berada di pengungsian, termasuk puluhan lansia dan balita yang membutuhkan perhatian khusus.

Meski fasilitas dapur umum belum tersedia, jajaran Polsek Jatinegara terus berupaya mengoordinasikan kebutuhan mendesak masyarakat dengan instansi terkait.

Kehadiran polisi di lokasi bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menjadi bagian dari dukungan moral dan rasa aman bagi warga yang tengah menghadapi ujian berat.

Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono, S.H., M.H., menegaskan bahwa kepolisian akan terus hadir mendampingi warga selama masa darurat ini.

“Kami tidak hanya bertugas menjaga ketertiban, tapi juga memastikan bahwa warga merasa terlindungi dan tidak sendirian. Kami terus bersiaga di titik-titik rawan dan pengungsian. Semua personel kami arahkan untuk responsif, cepat membantu, dan peka terhadap kebutuhan warga, terutama yang rentan,” ujar Kompol Samsono.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat terdampak agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Mengingat cuaca yang masih belum stabil, warga diminta untuk tidak kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh petugas.

“Kami paham, meninggalkan rumah bukan hal yang mudah. Tapi keselamatan warga adalah yang utama. Kami minta masyarakat bersabar, tetap di tempat pengungsian, dan melaporkan jika ada masalah kesehatan atau kebutuhan mendesak,” tambahnya.

Situasi di pengungsian saat ini masih tertib dan kondusif. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan unsur kelurahan terus bekerja sama memastikan penanganan berlangsung cepat dan manusiawi. Bantuan logistik terus diupayakan, termasuk layanan kesehatan lapangan.

Di tengah genangan air dan keterbatasan, solidaritas terus tumbuh. Polisi, warga, dan relawan berjalan berdampingan, membuktikan bahwa di tengah bencana, kemanusiaan tetap menjadi kompas utama. (Ad)

Anda mungkin juga berminat