TAMBUN UTARA (detikgp.com) – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus melakukan terobosan dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Pada Kamis (28/8/2025), Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang meresmikan pelebaran jalan Exit Tol Gabus sekaligus menguji coba penerapan teknologi Aspal Limbah Campur Plastik atau dikenal dengan sebutan ASLI CANTIK di ruas jalan Kabupaten yang menghubungkan Batas Kota Karang Satria hingga Gabus Rawa (Pulo Puter).
Menurut Bupati, penggunaan aspal dengan campuran plastik merupakan sebuah inovasi yang tidak hanya memperkuat daya tahan jalan, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata terhadap persoalan sampah plastik.
Pihaknya menekankan bahwa teknologi ini berfungsi ganda, yaitu memperpanjang usia pakai jalan serta memanfaatkan limbah plastik yang sebelumnya sulit diurai. Dengan cara ini, pembangunan tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga pada kepedulian lingkungan.
Pelebaran Exit Tol Gabus sendiri berhasil diselesaikan setelah melalui penertiban bangunan liar dan normalisasi Kali Gabus. Proses pembangunan yang berlangsung sekitar empat bulan itu kini telah selesai dan manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat, terutama dalam memperlancar arus lalu lintas. Dengan jalur yang lebih lebar, mobilitas warga dan aktivitas perekonomian di kawasan sekitar diharapkan semakin meningkat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, menambahkan bahwa uji coba aspal plastik ini menggunakan campuran 10–20 persen limbah plastik dengan aspal bekas atau scrap.
Formula tersebut masih dalam tahap penelitian lebih lanjut melalui uji laboratorium guna memastikan kualitas dan ketahanan daya rekatnya. Ia menjelaskan bahwa aspal berbahan plastik memiliki ketahanan lebih baik terhadap genangan air dibanding aspal konvensional.
Dari sisi efisiensi biaya, inovasi ini juga dinilai lebih hemat karena sebagian material berasal dari scrap yang diperoleh dari Bina Marga DKI dan Jasa Marga.
Sebelumnya, uji coba serupa telah dilakukan di Jalan Deltamas dan kawasan Jababeka. Hasil sementara menunjukkan kualitas yang cukup baik, meskipun evaluasi lanjutan melalui core drill tetap dilakukan untuk menjamin kekuatan jangka panjang.
Dalam penyediaan bahan baku plastik, SDABMBK berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kertamukti Cibitung. Sampah plastik yang sudah dipilah kemudian diproses agar bisa digunakan sebagai campuran aspal.
Meski belum semua jenis plastik dapat dimanfaatkan, langkah ini dianggap sebagai kontribusi penting untuk mengurangi timbunan sampah di Kabupaten Bekasi. Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan apabila uji coba ini berhasil, penerapan aspal plastik akan diperluas ke sejumlah ruas jalan lainnya.
Harapannya, pembangunan infrastruktur ke depan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan terobosan ini, Kabupaten Bekasi berupaya memberi contoh bahwa pembangunan dan pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan.
Jika program ini berhasil, bukan tidak mungkin Bekasi menjadi salah satu daerah perintis teknologi ramah lingkungan di Indonesia. (Red./As)
Editor: Nurul Khairiyah