PEMATANG SIANTAR (detikgp.com) – Belum lama setelah dilantik sebagai Wali Kota Pematang Siantar, Wesly Silalahi sempat meninjau Pasar Horas yang saat itu mengalami kebakaran. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.
Saat itu, Wesly dan Bobby berjanji akan segera membangun atau merehabilitasi gedung Pasar Horas yang terbakar. Namun hingga kini, janji tersebut belum terealisasi.
Akibatnya, sejumlah pedagang bersama mahasiswa Universitas Simalungun (USI) menggelar aksi orasi di depan Pasar Horas.
Menurut Gideon Surbakti, mahasiswa USI, pemerintah hanya memberi harapan palsu.
“Kami dan pedagang menganggap Walikota dan Gubernur pembohong,” tegas Gideon.
Gideon juga menyebut, saat aksi berlangsung Sekda Kota Siantar sempat hadir di tengah massa. Namun, ia tidak memberikan jawaban yang menenangkan, apalagi kepastian kapan pasar akan dibangun kembali.
Salah seorang pedagang, sebut saja Winda, mengaku bingung harus mengadu kemana.
“Harus kemana kami mengadukan nasib,” keluhnya.
Sementara itu, salah seorang petugas pengamanan internal menduga aksi tersebut tidak sepenuhnya murni dari aspirasi pedagang.
Dihubungi melalui telepon, Sekda Kota Siantar Junadi A. Sitanggang belum memberikan tanggapan.
Namun, seorang anggota tim Wali Kota yang enggan disebutkan namanya menegaskan bahwa pemerintah kota tetap berupaya mencari formula untuk membangun kembali Pasar Horas.
“Tidak segampang yang dipikirkan. Selain membutuhkan biaya besar, ada hal lain yang harus dipertimbangkan, terutama relokasi pedagang kaki lima. Pembangunan tidak bisa dimulai sebelum mereka direlokasi,” jelasnya.
Ia menyebut, biaya pembangunan pasar diperkirakan mencapai Rp50 hingga Rp70 miliar. Saat ini, Wali Kota sedang melakukan lobi ke Kementerian PUPR dan pihak terkait lainnya.
“Jika lobi berjalan baik, tahun 2026 pembangunan Pasar Horas bisa dimulai,” tutupnya. (Red./Rps)
Editor: Nurul Khairiyah