“Pemuka Sinaga” Siantar Simalungun Gelar Diskusi Telaah Literasi Perjuangan Tokoh Penentang Kolonial Belanda

SIMALUNGUN (detikgp.com) – Menjelang peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, tokoh-tokoh dari marga Sinaga Siantar Simalungun bersama Sanggar Budaya Rayantara menggelar diskusi telaah literasi mengenai tokoh pejuang yang terlupakan, Tuan Raimbang Sinaga, di SMA Negeri 1 Panribuan, Kabupaten Simalungun, Jumat (8/11/2025).

Kegiatan ini digagas oleh Esra Edward Sinaga, S.H., M.H., yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pematang Siantar. Dalam diskusi tersebut, Esra mengajak masyarakat dan para pelajar untuk mengenal lebih dalam sosok pahlawan lokal yang turut berjuang melawan penjajahan Belanda.

Acara ini turut dihadiri perwakilan dari Korem 022/Pantai Timur, Pemerintah Kabupaten Simalungun, Pemerintah Kota Pematang Siantar, serta siswa-siswi SMA Negeri 1 Panribuan.

Menurut Esra Edward Sinaga dan Sri Sultan Saragih, S.Si, selaku Ketua Sanggar Budaya Rayantara, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menggali sejarah perjuangan Tuan Raimbang Sinaga, tetapi juga sebagai upaya awal mengusulkan beliau sebagai Pahlawan Nasional.

“Kami ingin menggali lebih dalam tentang siapa sebenarnya Tuan Raimbang Sinaga, agar perjuangannya melawan kolonial tidak hilang dari ingatan generasi muda,” ujar Esra.

Esra Edward Sinaga juga merupakan penulis buku berjudul “Tuan Raimbang Sinaga dan Perjuangan Serta Pembangunan Kabupaten Simalungun”. Dalam buku tersebut, ia merangkum perjalanan hidup dan perjuangan Raimbang Sinaga yang dinilai layak mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional.

Raimbang Sinaga diketahui lahir pada 11 Maret 1894 di Panribuan, dan dikenal sebagai salah satu tokoh yang aktif melawan penjajahan Belanda di wilayah Simalungun. Saat ini, pihak keluarga dan para pemerhati sejarah tengah mengumpulkan data serta bukti pendukung untuk memperkuat pengusulan gelar pahlawan nasional bagi beliau.

“Kami juga berkoordinasi dengan para keturunan (cicit) Tuan Raimbang yang hadir dalam diskusi ini, guna memperkaya data dan narasi sejarah perjuangan beliau,” jelas Esra.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dari tokoh lokal.

“Kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan yang telah berjuang melawan penjajahan. Melalui kegiatan ini, kita belajar menghargai sejarah dan meneladani semangat juang mereka,” tambahnya. (Red./Rps)

Editor: Nurul Khairiyah

SimalungunSumut
Comments (0)
Add Comment