PEMATANG SIANTAR (detikgp.com) – Masyarakat di Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematang Siantar, mengeluhkan krisis air bersih yang telah berlangsung selama lebih dari satu minggu. Aliran air dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Uli tidak mengalir ke rumah warga, menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu.
Seorang warga, Simbolon, mengaku sudah lima hari kesulitan mendapatkan air. “Jangankan untuk mandi, untuk masak saja kami harus beli air minum isi ulang,” keluhnya kepada wartawan.
Upaya konfirmasi pun dilakukan media detikgp.com dengan menyambangi Kantor Perumda Tirta Uli. Namun, salah satu staf yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa dirinya tidak berwenang memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Pengaliran Perumda Tirta Uli, Hermadi, mengakui telah menerima banyak laporan dari warga terkait matinya aliran air.
“Saat ini kami sedang melakukan pengecekan terhadap seluruh jaringan pipa dari sumber utama menuju rumah-rumah warga,” ujarnya.
Menurut Hermadi, belum ditemukan adanya kebocoran pada jaringan pipa distribusi. Namun, ia mengungkapkan bahwa debit air dari sumber utama mengalami penurunan signifikan.
“Dalam kondisi normal, ketinggian air mencapai 0,7 meter. Saat ini hanya sekitar 0,1 hingga 0,2 meter,” jelasnya.
Hermadi memastikan pihaknya terus berupaya agar aliran air tetap berjalan, meskipun debitnya sangat kecil.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Direktur Perumda Tirta Uli belum dapat dimintai keterangan. Saat dihubungi melalui WhatsApp maupun langsung ke kantornya, yang bersangkutan tidak memberikan respons. (Rps)