Warga Taman Aster Tuntut Perumahan Ciputra Miliki Akses Jalan Sendiri

KABUPATEN BEKASI (detikgarudaperkasa.com) – Ratusan warga masyarakat Perumahan Taman Aster Kelurahan Telagaasih, Kecamatan Cikarang Barat, melakukan aksi unjukrasa menolak keras pembangunan Perumahan Ciputra dan menuntut pihak pengembang mempunyai akses jalan sendiri, Jumat (17/10/2025).

Sejatinya, warga masyarakat ingin menyampaikan tuntutannya tersebut kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat melintas di depan gerbang Perumahan Taman Aster. Namun, Gubernur yang diusung Partai Gerindra tersebut berhalangan melintas di lokasi.

Ketua RW.07 yang juga Ketua Forum warga Perumahan Taman Aster, Imam Jauhari mengatakan, warga menuntut Perumahan Ciputra mempunyai akses jalan sendiri, karena pihak pengembang diketahui masih menggunakan akses jalan satu-satunya di gerbang Perumahan Taman Aster.

“Dampaknya akses jalan menjadi macet. Kedepannnya pasti akan krodit di sekitar sini, terutama pada jam-jam sibuk. Dan sekarang yang terjadi ada rekayasa saluran irigasi sehingga menyebabkan banjir di Perumahan Taman Aster,” tegasnya kepada para awak media.

Imam mengaku dari awal pihak pengembang Perumahan Ciputra tidak pernah sama sekali melakukan sosialisasi dan dialog, dengan warga Perumahan Taman Aster. Dan saat ini pembangunan Perumahan Ciputra sedang berjalan.

“Kami dari warga akan mengirimkan surat kepada Bupati Bekasi dan DPRD Kabupaten Bekasi terkait aspirasi ini. Dan kami dari dua RW dengan 14 RT akan terus mengawal sampai tuntutan kami dipenuhi. Untuk RW yang terdampak langsung adalah RW.07, RT.21 dan RT.13,” paparnya.

Senada dengan Imam Jauhari, Ketua RW.09 Perumahan Taman Aster, Rully Fachrrurrozi, mengatakan mobilitas kendaraan proyek Perumahan Ciputra masih menggunakan akses jalan Perumahan Taman Aster, dimana pengembang Perumahan Ciputra direncanakan akan membangun sekitar 1.800 rumah.

“Jika satu rumah ada satu kendaraan, berarti ada 1.800 kendaraan yang akan melintas, sementara akses jalan kita disini cukup kecil, oleh karena itu kami meminta pihak pengembang memikirkan bagaimana akses keluar masuknya kendaraan proyek dan kendaraan nanti setelah pembangunan perumahan itu jadi,” jelasnya.

Menanggapi aksi unjukrasa warga Perumahan Taman Aster, Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Telagaasih, Maman Suherman, mengatakan bahwa Perumahan Ciputra diduga belum mengantongi perizinan, sehingga pihak Kelurahan pun berencana untuk mengundang dan meminta penjelasan dari pihak pengembang.

“Untuk sementara di stop dulu pembangunannya kalau memang perizinannya belum diselesaikan, setelah perizinannya dilengkapi baru dilanjutkan kembali pembangunannya,” tandasnya. (zal)

Anda mungkin juga berminat