Raih Akreditasi Paripurna, UTD PMI Kabupaten Bekasi Siap Tingkatkan Pelayanan

KABUPATEN BEKASI (detikgarudaperkasa.com) – Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi akan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama terkait dengan produk darah dan juga pelayanan permintaan darah dari daerah diluar wilayah Kabupaten Bekasi.

Hal tersebut disampaikan Kepala UTD PMI Kabupaten Bekasi, dr. Dewi Kusuma Astuti, kepada awak media setelah UTD PMI Kabupaten Bekasi berhasil meraih sertifikat akreditasi predikat paripurna dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang dikeluarkan Lembaga Penyelenggara Akreditasi Prima Husada (LAPRIDA) Semarang, Jawa Tengah.

“Raihan sertifikat akreditasi paripurna tersebut akan mendorong UTD PMI Kabupaten Bekasi untuk tetap menyediakan darah yang aman dan sehat. Alhamdulillah untuk saat ini kebutuhan darah kami sendiri sudah mencukupi,” ungkapnya saat didampingi Kepala PMI Kabupaten Bekasi, Akhmad Kosasih.

Kegiatan survey akreditasi dari Kemenkes RI dilakukan pada tanggal 5 dan 6 Juni 2024, meliputi sembilan indikator yaitu Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), Tata Kelola Kepemimpinan (TKK), Kompetensi dan Kualifikasi SDM (KKS), Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Manajemen Informasi (MI), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Pelayanan Darah (PD), dan Program Prioritas Nasional (PPN).

“Untuk di wilayah Provinsi Jawa Barat sendiri ada tiga kabupaten yang telah mendapat akreditasi yaitu Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Cianjur,” terangnya.

Pasca UTD PMI Kabupaten Bekasi mendapat akreditasi predikat paripurna dari Kemenkes, kepercayaan (trust) masyarakat terhadap pelayanan darah akan semakin meningkat, terutama dari Rumah Sakit (RS), karena pihak RS akan melihat apakah UTD PMI Kabupaten Bekasi sudah terakreditasi atau belum.

Tahun ini UTD PMI Kabupaten Bekasi mendapat bantuan sebanyak dua ribu Reagen Nucleic Acid Test (NAT) dari Kemenkes. Dan sebelumnya juga mendapat bantuan Reagen NAT. Dirinya berharap pemberian hibah dari Pemda dan Kemenkes kedepannya bisa ditingkatkan lebih besar lagi.

“Kami berharap Dinkes bisa memberikan bantuan bahan habis pakai, yang selama ini memang sudah kami terima setiap tahunnya, itu peruntukannya untuk thalasemia. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa memberikan produk darah dengan menambahkan pemeriksaan uji saring NAT, sehingga produk darah akan menjadi lebih aman,” ungkapnya.

PMI Kabupaten Bekasi juga telah menjalin kerjasama dengan seluruh Puskesmas se-Kabupaten Bekasi, dalam Program Prioritas Nasional, untuk menekan angka kematian ibu dan anak, serta pengendalian HIV. Pihaknya setiap bulannya membuat laporan ke KPAD dan Pemkab Bekasi.

“Dengan adanya akreditasi ini akan menjamin pelayanan UTD PMI Kabupaten Bekasi sudah sesuai dengan standar dari Kemenkes, sehingga diharapkan peran serta dari sleuruh masyarakat untuk membantu PMI dalam menyediakan darah, agar stok darah menjadi lebih aman,” tandasnya. (zal)

Anda mungkin juga berminat