Puan Maharani Ajak Massa Demo Damai: Aspirasi Rakyat Harus Disuarakan Tanpa Kekerasan

JAKARTA (detikgp.com) – Gelombang aksi massa di Jakarta kembali menggema, dengan ribuan orang turun ke jalan menyuarakan tuntutan perubahan kebijakan. Demonstrasi ini dipicu oleh semakin beratnya beban hidup rakyat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, sekaligus dipanaskan oleh kasus meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas saat unjuk rasa beberapa hari lalu.

Affan kini dipandang sebagai simbol perlawanan rakyat kecil terhadap ketidakadilan sosial. Namun di tengah derasnya tuntutan, Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara. Dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Minggu (31/8), Puan menegaskan bahwa suara rakyat adalah bagian penting dalam demokrasi, tetapi harus disampaikan dengan cara damai. “Demonstrasi adalah hak rakyat yang dijamin konstitusi. Namun saya mengajak semua pihak untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga aksi secara damai. Jangan ada anarki, jangan ada penjarahan. Aspirasi rakyat akan lebih kuat jika disuarakan dengan tertib,” tegas Puan. Ia menambahkan bahwa DPR mendengar dengan serius tuntutan rakyat, khususnya terkait desakan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset Koruptor. Menurut Puan, RUU tersebut sudah masuk dalam prioritas legislasi dan menjadi perhatian seluruh fraksi.

“Kami di DPR memahami kemarahan dan kekecewaan masyarakat. Saya berkomitmen untuk memastikan aspirasi itu sampai ke pembahasan serius. Namun saya juga berharap, perjuangan rakyat tidak dinodai oleh tindakan anarki yang justru merugikan kita semua,” lanjutnya.

Pernyataan Puan ini mendapat perhatian luas. Di media sosial, warganet menilai langkah Ketua DPR memberi pesan damai adalah angin sejuk di tengah tensi politik yang memanas. Banyak komentar yang mendukung seruannya, dengan catatan bahwa DPR harus membuktikan keberpihakan mereka pada rakyat melalui kerja nyata, bukan sekadar janji.

Keluarga almarhum Affan Kurniawan juga menyambut baik imbauan damai dari Ketua DPR. Salah seorang kerabatnya menuturkan, “Kami tidak ingin nama Affan dipakai untuk membenarkan kerusuhan. Kami ingin perjuangan ini tetap damai, agar cita-cita Affan sebagai simbol rakyat kecil benar-benar berarti.” Sejumlah organisasi mahasiswa dan serikat pekerja turut memperkuat pesan serupa. Mereka menegaskan bahwa aksi damai lebih efektif dalam menekan pemerintah dan parlemen untuk segera bertindak.

“Kalau terjadi kerusuhan, justru suara rakyat akan dibungkam. Kita harus waspada pada provokasi,” ujar seorang orator mahasiswa di kawasan Senayan. Di sisi lain, aparat keamanan juga menyatakan siap mengawal jalannya demonstrasi. Namun mereka berharap pesan Puan bisa menjadi pegangan bagi para demonstran.

“Kalau aksi tertib, aparat juga tidak akan melakukan tindakan represif,” kata seorang perwira polisi di lapangan. Kini, bola ada di tangan rakyat dan wakilnya di parlemen. Seruan Puan Maharani menekankan bahwa perjuangan sejati tidak hanya soal berteriak di jalanan, tetapi juga menjaga martabat perjuangan. Aksi damai dianggap sebagai jalan tengah yang akan membuat suara rakyat lebih sulit diabaikan oleh penguasa.

Pesan yang ingin ditegaskan jelas: rakyat boleh bersuara lantang, tetapi jangan sampai api perjuangan padam hanya karena terseret dalam arus anarki dan penjarahan. Dengan tetap damai, aspirasi rakyat akan lebih bermartabat dan memiliki peluang lebih besar untuk diwujudkan. (Red./As)

Editor: Nurul Khairiyah

Anda mungkin juga berminat