SAMOSIR (detikgp.com) – Pemerintah Kabupaten Samosir bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI menggelar Workshop Percepatan Operasionalisasi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) se-Kabupaten Samosir, bertempat di Hotel Vantas Pangururan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Hendra Saragih, Asisten II Setdakab Samosir, Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, Kepala Dinas Sosial F. Agus Karo Karo, para camat, mitra sponsor dari BUMN/BUMD, koperasi pendukung, serta para pengurus koperasi desa se-Kabupaten Samosir.
Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk menegaskan bahwa percepatan operasional KDMP membutuhkan perjuangan bersama yang dilandasi semangat kekeluargaan dan gotong royong.
“Koperasi harus bergerak dengan semangat idealisme. Gerakan koperasi harus dijiwai, tidak bisa disamakan dengan profesi lainnya. Walaupun menjadi pengurus koperasi, jangan dianggap remeh, harus ditekuni dan dijalani dengan penuh tanggung jawab,” ujar Ariston.
Ia menambahkan, koperasi desa merupakan tonggak baru dalam menggerakkan ekonomi masyarakat desa. Para pengurus diminta menjaga kekompakan, memperkuat kelembagaan, serta menggali potensi lokal, termasuk permodalan melalui Bank Himbara.
“Saya harap semangat kebersamaan terus dipelihara. Ini pekerjaan mulia karena manfaatnya langsung dirasakan oleh anggota. Dengan berdirinya dapur desa dan suplai kebutuhan dari koperasi, akan tumbuh perputaran ekonomi dan peluang bagi pengusaha lokal,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Hendra Saragih menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.
“Kita bukan bicara proyek, tapi gerakan nasional. Ada sekitar 80 ribu KDMP di seluruh Indonesia. Semua desa harus punya semangat yang sama, yaitu mengembalikan ekonomi ke desa,” katanya.
Menurut Hendra, Kabupaten Samosir memiliki potensi besar, terutama di sektor kopi. Ia mencontohkan, koperasi desa dapat berperan sebagai offtaker dalam pengolahan hasil pertanian sehingga masyarakat mendapatkan harga jual yang lebih menguntungkan.
Saat ini, terdapat 134 KDMP di Samosir, namun masih diperlukan percepatan agar seluruhnya dapat terintegrasi dalam sistem digital nasional. Pemerintah juga menyiapkan pembangunan gudang berukuran 1.000 meter persegi bagi setiap KDMP, yang akan dibiayai melalui PT Agrinas Nusantara dengan dukungan TNI.
“Kami membantu inventarisasi aset desa sebagai lokasi pembangunan gudang. Pemerintah tidak memberi uang, tetapi fasilitas dan sarana. Gudang itu nantinya menjadi milik desa,” jelas Hendra.
Ia menegaskan, apabila lahan sudah selesai didata, pembangunan gudang dapat segera dimulai.
“Target Presiden, Januari atau paling lambat Maret tahun depan, semua gudang KDMP sudah harus terbangun,” ujarnya optimistis.
Dalam kesempatan tersebut, staf digitalisasi Kemenkop Faiz memberikan pelatihan praktik penggunaan sistem Simkopdes sebagai platform resmi untuk pendataan dan pengelolaan koperasi desa secara digital.
Faiz juga memperkenalkan beberapa situs resmi KDMP seperti merahputih.go.id, kopdesmerahputih.kop.id, dan siskopdes.id, yang dapat digunakan untuk pendaftaran, login, serta pengajuan pembiayaan. Ia menambahkan, pengurus koperasi dapat menghubungi helpdesk melalui layanan WhatsApp apabila mengalami kendala.
“Digitalisasi ini membuka banyak peluang bisnis dan manfaat ekonomi bagi koperasi desa. Semua proses akan lebih cepat, aman, dan terdokumentasi dengan baik,” tuturnya. (Red./ Rps)
Editor: Nurul Khairiyah